Kisah Ashabul Kahfi (Bahasa Arab: أصحاب الكهف) atau Tujuh yang Tertidur adalah salah satu narasi yang terkenal dalam tradisi agama Kristen dan Islam. Kisah ini menceritakan tentang tujuh pemuda yang tertidur lelap di dalam gua selama 309 tahun untuk melarikan diri dari kekejaman Kaisar Decius yang menganiaya orang-orang Kristen yang menolak untuk menyembah dewa-dewi Romawi. Baru-baru ini, arkeolog Yordania menemukan gua yang diyakini sebagai tempat peristirahatan para pemuda tersebut, sesuai dengan deskripsi dalam Al-Qur’an.
Kisah Ashabul Kahfi
Kisah Ashabul Kahfi telah menjadi bagian penting dalam teks religius kedua agama. Dalam Al-Qur’an, cerita ini terdapat dalam Surah Al-Kahf, yang menggambarkan bagaimana tujuh pemuda tersebut bersembunyi di gua untuk melindungi diri mereka dari penganiayaan. Tradisi Kristen juga menyebutkan nama-nama ketujuh pemuda tersebut, yakni Maximilian, Martinianus, Dionisus, Yohanes, Konstantinus, Iamblikhus, dan Antoninus.
Menurut catatan sejarah, manuskrip tertua tentang kisah ini ditulis oleh uskup Suriah, Yakub dari Sarug, dan juga tercantum dalam karya uskup Gregorius dari Tours. Dalam beberapa versi, disebutkan bahwa ada seekor anjing bernama Viricanus yang menemani mereka. Dalam tradisi Islam, nama-nama ketujuh pemuda tersebut bervariasi, dengan sejarawan Islam menyebutkan nama seperti Maxalmena, Martinus, dan lainnya, serta seekor anjing bernama Kithmir yang dipercaya sebagai satu-satunya anjing yang masuk surga.
Penemuan Gua di Yordania
Penemuan terbaru ini dilakukan oleh tim arkeolog Yordania di daerah Abu Alanda. Gua yang ditemukan memiliki kesesuaian yang mencolok dengan deskripsi yang terdapat dalam Al-Qur’an. Di dalam gua tersebut, arkeolog menemukan tujuh kuburan kuno yang diyakini sebagai tempat peristirahatan tujuh pemuda yang tertidur selama 309 tahun.
Bukti arkeologis menunjukkan bahwa gua ini memiliki kondisi yang mendukung pelestarian jasad. Sinar matahari yang masuk secara teratur ke dalam gua diyakini berkontribusi pada pelestarian jasad, sehingga memberikan petunjuk bahwa tempat ini mungkin benar-benar digunakan oleh para pemuda tersebut.
Implikasi Penemuan
Penemuan ini bukan hanya menjadi bukti fisik dari kisah yang telah ada selama berabad-abad, tetapi juga membuka peluang untuk studi lebih lanjut mengenai sejarah dan budaya pada masa itu. Banyak ulama dan sejarawan berpendapat bahwa kisah Ashabul Kahfi dapat terjadi di Suriah, tetapi dengan penemuan ini, beberapa ahli Al-Qur’an kini berpendapat bahwa mereka mungkin berasal dari Yordania.
Video:
Dengan penemuan gua Ashabul Kahfi di Yordania, kisah yang telah menginspirasi banyak orang sepanjang sejarah kini mendapatkan dimensi baru. Penemuan ini tidak hanya memperkaya pemahaman kita tentang kisah-kisah religius, tetapi juga menunjukkan bahwa sejarah dan mitologi sering kali memiliki akar yang dapat ditemukan di dunia nyata. Mari kita nantikan lebih banyak penelitian yang dapat mengungkap lebih banyak tentang kisah ini dan warisan yang ditinggalkan oleh Ashabul Kahfi.