Jangan Disembunyikan Lagi! Negara Indonesia Harus Mengungkapkan Kebenaran, Inilah Sejarah dan Misteri di Balik Candi Borobudur

Salah satu bahu juga lebih besar Ikal rambut takadi pahat lipatan baju juga di depan patung itu terdapat papan tertulis keterangan bahwa patung ini didapatkan dari stupa induk.

Banyak yang berpendapat bahwa pemahat meninggalkan patung itu di tengah-tengah pekerjaannya.

Tapi karena sifatnya sakral patung itu tidak dihancurkan melainkan menyembunyikannya di dalam stupa induk untuk disingkirkan.

Tapi untuk alasan yang jelas belum ada tulisan tentang itu Candi Borobudur dimahkotai oleh tiga barisan melingkar dengan 72 stupa yang memiliki lubang.

Berbentuk belah ketupat di dalam stupa-stupa itu terdapat Arca Buddha yang duduk bersila dalam posisi teratai sempurna dengan Mudra atau sikap tangan Dharma Cakra Mudra yang berarti memutar roda.

Dharma Arca Buddha ini disebut kuntobimo karena sebuah kepercayaan bahwa “Siapa yang merogoh ke dalam stupa Candi Borobudur dan berhasil menyentuh bagian tertentu dari tubuh Arca Buddha”.

Di dalamnya akan mendapatkan keberuntungan atau terkabul keinginannya.

Ada juga mitos singa urung di mana ketika sepasang kekasih melewati dua Arca berbentuk singa di kanan dan kiri tangga Candi.Hubungan mereka kabarnya akan Kandas.

Nah di luar dari mitos dan misteri yang melekat kepadanya, Candi ini sendiri adalah sebuah misteri yang besar. Bisa dibilang keajaiban yang besar tidak ada teknologi mutakhir kala itu.

Tapi Candi ini bisa dibuat sedemikian bagus dan kuatnya. Bahkan banyak yang meyakini bahwa Candi ini sebenarnya adalah jam raksasa yang mengandalkan cahaya matahari.

Stupa Puncak atau stupa terbesarnya digunakan sebagai titik penanda jam saat terkena sinar matahari. Puncak stupa akan menimbulkan bayangan jatuh di salah satu stupa di tingkat bawahnya.

Siapapun arsiteknya tapi beliau mampu memperhitungkan arah mata angin dengan tepat dan diaplikasikan pada pembangunan candi.

Candi Borobudur ini bisa jadi penunjuk arah yang tepat. Tidak ada bukti tertulis tentang siapa yang membangun Candi ini dan digunakan untuk apa pertama kalinya.

Tapi diperkirakan Candi ini dibangun pada tahun 800-an masehi di masa pemerintahan Wangsa Shailendra.

Diperkirakan pembangunannya berlangsung selama 70 hingga 100 tahun dan selesai pada tahun 825 masehi.

Terdapat perdebatan tentang agama yang dianut oleh wangsa Shailendra sebagai penguasa. Pada saat itu ada yang menyebutkan bahwa Wangsa Shailendra yang membangun Borobudur.

Mungkin awalnya beragama Hindu Siwa pembangunannya sendiri terjadi kemungkinan karena adanya izin dari penguasa Hindu Rakai panangkaran.

Walaupun terjadi persaingan antara Wangsa yang menganut Buddha dan Wangsa Sanjaya yang memuja Siwa. Tampaknya ada kerja sama dalam pembangunan Candi

Termasuk Candi Prambanan yang diduga melibatkan kedua Wangsa. Hal ini menunjukkan adanya toleransi agama pada masa itu.

Namun setelah itu Candi ini ditinggalkan terlantar selama berabad-abad. Kemungkinan karena gempa Candi ini pun terlupakan dan menjadi cerita takhayul yang beredar di masyarakat.

Hingga akhirnya pada abad ke-19 Candi ini ditemukan kembali oleh insinyur Belanda HC Cornelius yang ditugaskan oleh Thomas tempffor ravless Cornelius.

Serta bawahannya membersihkan Candi dari pepohonan yang sudah rimbun dan tanah yang menutupinya. Tepatnya pada tahun 1814 reruntuhan Candi ditemukan tahun 1835.

Seluruh bagian candi telah terlihat dan penemuan ini pun menarik minat dunia pemerintah Hindia Belanda lalu mengutus ilmuwan dan arkeolog untuk mempelajari dan menggambarkan Borobudur tahun 1873.

Foto pertamanya diambil oleh isidor Van kinsbhan. Setelah itu Candi ini mendapatkan banyak pujian. Tetapi juga muncul banyak ancaman penjarahan dan pencurian tahun 1882.

Beberapa usulan diterima Hindia Belanda untuk membongkar dan memindahkan Relief candi ke museum untuk menjaga keamanan tapi semua usulan ditolak.

Alhasil Candi Borobudur tetap utuh sampai saat ini. Pemugaran pertama yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda oleh Theodor Van erb sekitar tahun 1907 sampai 1911.

Tahun 1973 pemugaran besar-besaran terjadi yang didukung oleh UNESCO. Peristiwa pemugaran ini diperingati dalam bentuk batu peringatan..

Setelah itu Candi ini pun menjadi pusat keagamaan dan umat Buddha. Tanggal 21 Januari 1985 beberapa stupa mengalami kerusakan pasca peristiwa pengeboman Borobudur.

Peristiwa ini dianggap sebagai terorisme bermotif jihad dan ini adalah kali kedua terorisme jihad terjadi di Indonesia setelah pembajakan pesawat Garuda dc9 willa pada tahun 1981

Tahun 2010 Candi ini sangat terdampak oleh letusan Gunung Merapi. Letusan yang cukup cukup besar setelah erupsi tahun 1872 lapisan debu vulkanik mencapai ketebalan 2,5 cm menutupi bangunan candi.

Para ahli mengkhawatirkan debu vulkanik yang secara kimia bersifat asam dapat merusak batuan bangunan bersejarah ini.

Kompleks Candi pun ditutup tanggal 5 sampai 9 November 2010 untuk membersihkan debunya. Semua stupa pun ditutup mantel.

 

UNESCO ikut menyumbangkan dana rehabilitasi sebesar 3 juta dolar Amerika Serikat kala itu menjadi kuil terbesar sekaligus Monumen Buddha terbesar di dunia.

Borobudur menarik banyak kunjungan wisata. Direktur Pemasaran dan pelayanan PT Taman Wisata Candi Borobudur Prambanan dan Ratu Boko Heti Herawati mengatakan bahwa mereka nantinya melakukan penguatan daya tarik wisata.

 

Dengan memikirkan kawasan Borobudur secara luas salah satunya adalah pengembangan Borobudur Edu Park semula bernama Nakula Sadewa Park.

Borobudur Edu Park akan berupa destinasi sejarah dan pengetahuan seputar Candi sekaligus memecah keramaian yang selama ini terpusat di Candi.

Nah, itulah informasi mengenai kebenaran sejarah dan misteri dibalik Candi Borobudur di Negara Indonesia seperti yang dilansir TIMENEWS dari laman YouTube Daftar Populer pada Jumat 6 September 2024.***

Related Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *