Ustadz Abdul Somad (UAS) menampakan ekspresi sedih dan murung dalam sejumlah momen tabligh akbar yang berlangsung di Aceh, dari 16-18 November 2024.
Tiga momen di antaranya seperti saat bertemu dengan sahabatnya Ustadz Fadhil Rahmi di Bandara Kualanamu Sumatera Utara, tabligh akbar di Subulussalam dan tabligh akbar di area PKA Banda Aceh.
“Sahabat-sahabat saya,” ujar UAS kepada wartawan singkat di Banda Aceh, Minggu malam.
Sementara itu, salah seorang tim yang menyertai rombongan UAS mengatakan, kebiasaan UAS dalam setiap tabligh akbar dimanapun, termasuk di Aceh, selalu ditemani oleh para sahabatnya, baik sesama alumni timur tengah atau lulusan Al Azhar Mesir maupun tim UAS Aceh.
Namun saat kedatangan UAS di Kualanamu beberapa hari lalu, mayoritas dari tim UAS dan alumni timur tengah yang menyertai dan meramaikan perjalanan selama ini tak ada. Hanya Ustadz Fadhil, Ketua tim UAS Aceh Nazaruddin Yahya dan Muhammad Riza dari Aceh yang dikenal. Sementara dari tim UAS dari Sumatera Utara masih lengkap dan hadir di Bandara Kualanamu.
Demikian juga saat tabligh akbar di Kota Subulussalam, Ustadz Fadhil yang selama ini mendampingi UAS tak bisa hadir karena perbedaan partai pengusung. Hal yang sama juga terjadi saat tabligh akbar di Lhokseumawe dan kota Banda Aceh.
“Padahal salah satu alasan UAS ke Aceh, adalah kerinduaannya terhadap para sahabat,” ujar anggota tim yang menyertai UAS di Aceh ini.
Sementara itu, dalam momen tabligh akbar di Lhokseumawe, UAS juga mengatakan persahabatan yang dijalin di Aceh juga di luar sekat partai politik. Dukungannya kepada para calon walikota dan bupati serta politisi lainnya selama ini di Aceh juga karena factor sahabat serta bukan partai politik.