Di tengah bencana yang melanda, ada sebuah keajaiban yang mencuri perhatian: sebuah masjid besar ditemukan di tengah lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, tetap berdiri kokoh meskipun terendam. Keberadaan masjid ini menjadi simbol ketahanan dan kekuatan iman di tengah kesulitan.
Dampak Bencana Lumpur Lapindo
Kondisi masjid yang terendam lumpur mencerminkan dampak luas dari bencana lumpur Lapindo yang terjadi beberapa tahun lalu. Banjir lumpur ini telah mengubur banyak desa dan merubah wajah Sidoarjo secara drastis. Masjid yang dulunya menjadi pusat kegiatan masyarakat kini terisolasi, dikelilingi oleh tumpukan lumpur yang menutupi banyak rumah dan lahan pertanian.
Akses yang Sulit
Akses menuju masjid saat ini sangat sulit dijangkau. Jalan-jalan yang penuh rintangan dan duri mencerminkan kondisi lingkungan yang tidak terawat. Masyarakat yang ingin berkunjung harus berjuang melawan medan yang berat, menambah kesan kesedihan pada tempat yang seharusnya menjadi pusat ibadah.
Saksi Bisu Sejarah
Masjid ini tidak lagi difungsikan dan kini menjadi saksi bisu dari desa yang terkubur akibat bencana. Di sekitarnya, terdapat makam-makam warga yang menjadi pengingat akan kehidupan yang pernah ada sebelum bencana melanda. Keberadaan makam ini menambah nuansa mistis dan penuh kenangan di sekitar masjid.
Sejarah dan Keberlanjutan
Bangunan masjid ini dibangun pada tahun 1997 dan masih memiliki sumur yang berfungsi, meskipun dikelilingi oleh lumpur. Keberadaan sumur ini menjadi simbol harapan dan ketahanan, menunjukkan bahwa meskipun dalam kondisi yang sulit, ada sesuatu yang masih bisa bertahan.
Masjid yang terendam lumpur Lapindo ini bukan hanya sekadar bangunan; ia merupakan simbol dari ketahanan iman dan harapan yang tak pernah padam. Dalam setiap tetes lumpur yang mengelilinginya, ada kisah-kisah kehidupan yang hilang dan kenangan yang tak terlupakan. Semoga keberadaan masjid ini dapat menginspirasi kita untuk terus berdoa dan berharap, meskipun dalam situasi yang sulit sekalipun.